Pengertian averaging dalam saham
Pengertian averaging dalam saham kali ini akan dibahas secara mendalam tentang Pengertian averaging dalam saham serta bagaimana cara menggunakan teknik averaging dalam bertransaksi saham,baik berikut pembahasan tentang Pengertian averaging dalam saham
Terkait dengan sistem averaging ini , ada dua hal yang dapat Anda lakukan:
1. averaging down (melakukan pembelian saham dalam rentang interval harga tertentu apabila harga saham turun)
2. averaging up (menunggu sampai harga saham turun hingga mencapai dasarnya, kemudian baru Anda melakukan pembelian)
Averaging down merupakan strategi yang cukup agresif, karena kemungkinan Anda akan mengucurkan uang Anda terus-menerus. Padahal Anda tidak akan tahu sampai di mana harga saham akan terus turun. Investor juga harus memiliki disiplin dalam melakukan pembelian. Strategi ini mudah diikuti apabila dilakukan satu atau dua kali, tapi bila harga terus turun, secara emosi investor akan mudah terpengaruh. Apakah akan meneruskan averaging down atau tidak. Tapi secara umum, dalam kondisi saham yang bullish atau sideways, strategi ini cukup efektif. Karena di kondisi pasar tersebut, harga saham turun secara terbatas.
Sebaliknya, Averaging up menurut lebih baik dibandingkan dengan averaging down karena kita baru membeli saham di saat harga terendah. Jadi saat harga turun, kita menunggu sampai dapat membeli di harga terendah. Cuma masalahnya adalah menentukan harga bawahnya tersebut. Seringkali kita kelewatan, dan harga sudah terlanjur rebound. Belum lagi kalau kita salah prediksi, saat harga akan rebound ternyata cuma bull trap/ tipuan dan merosot makin ke bawah lagi.
Secara psikologis, akan lebih mudah bagi investor untuk melakukan averaging up daripada averaging down. Karena strategi averaging up bisa dipilih saat menghadapi pasar yang bearish. Jadi saat saham turun dan Anda masih punya cash, Anda tidak perlu menjual saham yang di miliki, dan menunggu saat tepat untuk masuk kembali dan melakukan pembelian di harga terendah.
Dalam melakukan teknik averaging biasanya disesuaikan dengan kebutuhan kita dimana kita bisa menggunakan averaging down terlebih dahulu baru setelah itu menggunakan averaging up artinya kita bisa saja menggabungkan kedua teknik ini dalam melakukan pembelian saham.
Oke,sahabat investor indonesia,mungkin sampai disitu saja untuk pertemuan kali ini dan sampai bertemu di pembahasan selanjutnya,sekian dan terima kasih
Halo investor indonesia,kembali lagi bersama saya kuanyu,pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang teknik averaging dalam dunia saham,dimana kita ketahui teknik ini sangat banyak digunakan oleh para trader maupun investor,hal ini dikarnakan penerapannya yang mudah selain itu teknik ini telah terbukti untuk mengurangi kerugian bahkan bisa membuat kerugian menjadi keuntungan,menarik bukan,baik berikut saya jelaskan lebih mendalam tentang teknik averaging
Biasanya dalam menggunakan teknik ini, para trader ada yang menggunakan indikator saham baik itu menggunakan software seperti amibroker atau software lainnya akan tetapi ada juga yang menggunakan teknik ini tanpa bantuan alat apapun. Biasanya trader individu menggunakan teknik saham averaging apabila sudah benar-benar yakin arah harga namun tebakannya meleset. Akhirnya mereka menambah posisi dan menambah lagi.Terkait dengan sistem averaging ini , ada dua hal yang dapat Anda lakukan:
1. averaging down (melakukan pembelian saham dalam rentang interval harga tertentu apabila harga saham turun)
2. averaging up (menunggu sampai harga saham turun hingga mencapai dasarnya, kemudian baru Anda melakukan pembelian)
Averaging down merupakan strategi yang cukup agresif, karena kemungkinan Anda akan mengucurkan uang Anda terus-menerus. Padahal Anda tidak akan tahu sampai di mana harga saham akan terus turun. Investor juga harus memiliki disiplin dalam melakukan pembelian. Strategi ini mudah diikuti apabila dilakukan satu atau dua kali, tapi bila harga terus turun, secara emosi investor akan mudah terpengaruh. Apakah akan meneruskan averaging down atau tidak. Tapi secara umum, dalam kondisi saham yang bullish atau sideways, strategi ini cukup efektif. Karena di kondisi pasar tersebut, harga saham turun secara terbatas.
Sebaliknya, Averaging up menurut lebih baik dibandingkan dengan averaging down karena kita baru membeli saham di saat harga terendah. Jadi saat harga turun, kita menunggu sampai dapat membeli di harga terendah. Cuma masalahnya adalah menentukan harga bawahnya tersebut. Seringkali kita kelewatan, dan harga sudah terlanjur rebound. Belum lagi kalau kita salah prediksi, saat harga akan rebound ternyata cuma bull trap/ tipuan dan merosot makin ke bawah lagi.
Secara psikologis, akan lebih mudah bagi investor untuk melakukan averaging up daripada averaging down. Karena strategi averaging up bisa dipilih saat menghadapi pasar yang bearish. Jadi saat saham turun dan Anda masih punya cash, Anda tidak perlu menjual saham yang di miliki, dan menunggu saat tepat untuk masuk kembali dan melakukan pembelian di harga terendah.
Dalam melakukan teknik averaging biasanya disesuaikan dengan kebutuhan kita dimana kita bisa menggunakan averaging down terlebih dahulu baru setelah itu menggunakan averaging up artinya kita bisa saja menggabungkan kedua teknik ini dalam melakukan pembelian saham.
Oke,sahabat investor indonesia,mungkin sampai disitu saja untuk pertemuan kali ini dan sampai bertemu di pembahasan selanjutnya,sekian dan terima kasih
Penulis : kuanyu